1. SUSILA
Kata Susila terdiri dari dua suku kata: "Su" dan "Sila". "Su" berarti baik, indah, harmonis. "Sila" berarti perilaku,. Jadi Susila adalah tingkah laku manusia yang baik
2. TRI KAYA PARISUDHA
Tri Kaya Parisudha
adalah tiga jenis perbuatan yang merupakan dasar ajaran Etika Agama Hindu
yangdipergunakan sebagai pedoman oleh setiap orang untuk mencapai kesempurnaan dan kesucian
hidupnya, meliputi:
Manacika artinya berpikir yang baik (Satya Hredaya= Setia dan jujur terhadap pikiran)
Wacika artinya berbicara yang baik (Satya Wacana= Setia dan Jujur terhadap perkataan)
Kayika artinya berbuat yang baik (Satya Laksana= Setia dan jujur terhadap perbuatan)
Baiklah Gek lan Gus pembaca yang baik disini Ibu Sukeni akan tambahkan lagi perbuatan dalam bentuk Satia yang wajib diketahui yaitu: Satya Mitra(setia dan jujur terhadap teman) dan Satya Semaya( setia dan jujur terhadap janji)
Sehingga Satya tersebut menjadi lima yang dikenal dengan sebutan Panca Satya
Manacika artinya berpikir yang baik (Satya Hredaya= Setia dan jujur terhadap pikiran)
Wacika artinya berbicara yang baik (Satya Wacana= Setia dan Jujur terhadap perkataan)
Kayika artinya berbuat yang baik (Satya Laksana= Setia dan jujur terhadap perbuatan)
Baiklah Gek lan Gus pembaca yang baik disini Ibu Sukeni akan tambahkan lagi perbuatan dalam bentuk Satia yang wajib diketahui yaitu: Satya Mitra(setia dan jujur terhadap teman) dan Satya Semaya( setia dan jujur terhadap janji)
Sehingga Satya tersebut menjadi lima yang dikenal dengan sebutan Panca Satya
1) Satya Hredaya
2) Satya Wacana
3) Satya Laksana
4) Satya Mitra
5) Satya Semaya
3. PANCA YAMA DAN PANCA NYAMA BRATA
5 Kebaikan yang harus
dilakukan dan 5 keburukan yang harus dipantang.
PANCA YAMA BRATA
|
|||||||||||||||
Panca Yama Brata adalah lima jenis pengekangan diri berdasarkan atas upaya menjauhi larangan agama sebagai norma kehidupan sebagai berikut:
|
|||||||||||||||
PANCA NIYAMA BRATA
|
|||||||||||||||
Panca Niyama Brata adalah lima jenis pengekangan diri berdasarkan atau tunduk (mengikuti) peraturan Dharma yang telah ditentukan, sebagai berikut:
|
4. TRI MALA
3 sifat buruk yang dapat
meracuni budi manusia yang harus diwaspadai dan diredam sampai sekecil-
kecilnya.
Trimala merupakan tiga
jenis kekotoran dan kebatilan jiwa manusia akibat pengaruh negatif dan nafsu
yang sering tidak dapat terkendalikan dan sangat bertentangan dengan etika
kesusilaan. Trimala patut diwaspadai dan diredam, karena ia akan menghancurkan
hidup, meliputi:
1
|
Mithya hrdya
|
berperasaan dan berpikiran buruk
|
2
|
Mithya wacana
|
berkata sombong, angkuh, tidak menepati janji
|
3
|
Mithya laksana
|
berbuat yang curang / culas / licik (merugikan
orang lain)
|
5. SAD RIPU
Sad Ripu adalah enam musuh di dalam diri manusia yang selalu menggoda
Apabila Trimala telah menguasai
seluruh hidup manusia timbullah kegelapan (Awidya) mengakibatkan ia tidak mampu
lagi melakukan pertimbangan budi, kegelapan yang mempengaruhi pandangan
hidupnya.
Sad Ripu adalah enam musuh di dalam diri manusia yang selalu
menggoda, yang mengakibatkan ketidakstabilan emosi.
Apabila tidak mampu
menguasainya akan membawa bencana dan kehancuran total kehidupan manusia.
Karena itu Sad Ripu patut dikendalikan dengan budi susila. Sad Ripu terdiri
dari:
1.
|
Kama
|
hawa nafsu yang tidak terkendalikan
|
2.
|
Lobha
|
kelobaan (ketamakan), ingin selalu mendapatkan
yang lebih.
|
3.
|
Krodha
|
kemarahan yang melampaui batas (tidak
terkendalikan).
|
4.
|
Mada
|
kemabukan yang membawa kegelapan pikiran.
|
5.
|
Moha
|
kebingungan/ kurang mampu berkonsentrasi
sehingga akibatnya individu tidak dapat menyelesaikan tugas dengan sempurna.
|
6.
|
Matsarya
|
iri hati/ dengki yang menyebabkan permusuhan.
|
6. CATUR PURUSA ARTHA
4 (empat) tujuan hidup manusia sebagai berikut:
Agama Hindu memberikan tempat yang utama terhadap ajaran tentang dasar dan
tujuan hidup manusia. Dalam ajaran Agama Hindu ada suatu sloka yang berbunyi:
"Moksartham Jagadhita ya ca iti dharmah", yang berarti bahwa
tujuan beragama adalah untuk mencapai kesejahteraan jasmani dan ketentraman
batin (kedamaian abadi).
Ajaran tersebut selanjutnya dijabarkan dalam konsepsi Catur Purusa Artha atau Catur Warga yang berarti empat dasar dan tujuan hidup manusia, yang terdiri dari: |
||||||||
|
1. Tri Kaya Parisudha
Tri
kaya Parisudha artinya tiga gerak perilaku manusia yang harus disucikan, yaitu
berfikir yang bersih dan suci (manacika),
berkata
yang benar (Wacika) dan
berbuat
yang jujur (Kayika).
Jadi
dari pikiran yang bersih akan timbul perkataan yang baik dan perbuatan yang
jujur.
Dari
Tri Kaya Parisudha ini timbul adanya sepuluh pengendalian diri yaitu 3 macam
berdasarkan pikiran, 4 macam berdasarkan perkataan dan 3 macam lagi berdasarkan
perbuatan.
a. Tiga
macam yang berdasarkan pikiran adalah:
1) tidak
menginginkan sesuatu yang tidak halal,
2) tidak
berpikiran buruk terhadap mahkluk lain dan
3) tidak
mengingkari adanya hukum karmaphala.
b. Sedangkan
empat macam yang berdasarkan atas perkataan adalah :
1) tidak
suka mencaci maki,
2) tidak
berkata kasar kepada makhluk lain,
3) tidak
memfitnah dan
4) tidak
ingkar pada janji atau ucapan.
c. Selanjutnya
tiga macam pengendalian yang berdasarkan atas perbuatan adalah:
1) tidak
menyiksa atau membunuh makhluk lain,
2) tidak
melakukan kecurangan terhadap harta benda dan
3) tidak
berjina.
2. Catur Paramita adalah empat bentuk budi
luhur, yaitu:
1) Maitri
artinya lemah lembut, yang merupakan bagian budi luhur yang berusaha untuk
kebahagiaan segala makhluk.
2) Karuna
adalah belas kasian atau kasih sayang, yang merupakan bagian dari budi luhur,
yang menghendaki terhapusnya pendertiaan segala makhluk.
3) Mudita
artinya sifat dan sikap menyenangkan orang lain.
4) Upeksa
artinya sifat dan sikap suka menghargai orang lain. Catur Paramita ini adalah
tuntunan susila yang membawa masunisa kearah kemuliaan.
3. Panca Yama Bratha
Panca
Yama Bratha adalah lima macam pengendalian diri dalam hubungannya dengan
perbuatan untuk mencapai kesempurnaan rohani dan kesucian bathin. Panca Yama
Bratha ini terdiri dari lima bagian yaitu
1) Ahimsa
artinya tidak menyiksa dan membunuh makhluk lain dengan sewenang-wenang,
2) Brahmacari
artinya tidak mengumbar hawa nafsu selama menuntut ilmu,
3) Satya
artinya benar, setia, jujur yang menyebabkan senangnya orang lain.
4) Awyawahara
atau Awyawaharita artinya melakukan usaha yang selalu bersumber kedamaian dan
ketulusan, dan
5) Asteya
atau Astenya artinya tidak mencuri atau menggelapkan harta benda milik orang
lain.
4. Panca Nyama Bratha
Panca
Nyama Bratha adalah lima macam pengendalian diri dalam tingkat mental untuk
mencapai kesempurnaan dan kesucian bathin, adapun bagian-bagian dari Panca
Nyama Bratha ini adalah:
- 1) Akrodha artinya tidak marah,
- 2) Guru Susrusa artinya hormat, taat dan tekun melaksanakan ajaran dan nasehat-nasehat guru
- 3) Sauca artinya senantiasa menyucikan diri
- 4) Aharalaghawa artinya pengaturan makan dan minum, dan
- 5) Apramada artinya taat tanpa ketakaburan melakukan kewajiban dan mengamalkan ajaran-ajaran suci.
5.Sad Paramita
Sad
Paramita adalah enam jalan keutamaan untuk menuju keluhuran. Sad Paramita ini
meliputi:
1) Dana
Paramita artinya memberi dana atau sedekah baik berupa materiil maupun
spirituil;
2) Sila
Paramita artinya berfikir, berkata, berbuat yang baik, suci dan luhur;
3) Ksanti
Paramita artinya pikiran tenang, tahan terhadap penghinaan dan segala penyebab
penyakit, terhadap orang dengki atau perbuatan tak benar dan kata-kata yang
tidak baik;
4) Wirya
Paramita artinya pikiran, kata-kata dan perbuatan yang teguh, tetap dan tidak
berobah, tidak mengeluh terhadap apa yang dihadapi. Jadi yang termasuk Wirya
Paramita ini adalah keteguhan pikiran (hati), kata-kata dan perbuatan untuk
membela dan melaksanakan kebenaran;
5) Dhyana
Paramita artinya niat mempersatukan pikiran untuk menelaah dan mencari jawaban
atas kebenaran. Juga berarti pemusatan pikiran terutama kepada Hyang Widhi dan
cita-cita luhur untuk keselamatan;
6)
Pradnya Paramita artinyaa
kebijaksanaan dalam menimbang-nimbang suatu kebenaran.
9. Dasa Yama Bratha
Dasa
Yama Bratha adalah sepuluh macam pengendalian diri, yaitu
1) Anresangsya
atau Arimbhawa artinya tidak mementingkan diri sendiri;
2) Ksama
artinya suka mengampuni dan dan tahan uji dalam kehidupan;
3) Satya
artinya setia kepada ucapan sehingga menyenangkan setiap orang;
4) Ahimsa
artinya tidak membunuh atau menyakiti makhluk lain;
5) Dama
artinya menasehati diri sendiri;
6) Arjawa
artinya jujur dan mempertahankan kebenaran;
7) Priti
artinya cinta kasih sayang terhadap sesama mahluk;
8) Prasada
artinya berfikir dan berhati suci dan tanpa pamerih;
9) Madurya
artinya ramah tamah, lemah lembut dan sopan santun; dan
10) Mardhawa
artinya rendah hati; tidak sombong dan berfikir halus.
10. Dasa Nyama Bratha
Dasa
Nyama Bratha terdiri dari:
1. Dhana artinya suka berderma, beramal saleh
tanpa pamerih;
2. Ijya artinya pemujaan dan sujud kehadapan
Hyang Widhi dan leluhur;
3. Tapa
artinya melatih diri untuk daya tahan dari emosi yang buruk agar dapat
mencapai ketenangan batin;
4. Dhyana artinya tekun memusatkan pikiran
terhadap Hyang Widhi;
5. Upasthanigraha
artinya mengendalikan hawa nafsu;
6. Swadhyaya
artinya tekun mempelajari ajaran-ajaran suci khususnya, juga
pengetahuan umum;
7. Bratha
artinya taat akan sumpah atau janji;
8. Upawasa
artinya berpuasa atau berpantang trhadap sesuatu makanan atau minuman
yang dilarang oleh agama;
9. Mona
artinya membatasi perkataan; dan
10. Sanana
artinya tekun melakukan penyician diri pada tiap-tiap hari dengan cara
mandi dan sembahyang.
11.Dasa Dharma
Yang
disebut Dasa Dharma menurut Wreti Sasana, yaitu:
1) Sauca
artinya murni rohani dan jasmani;
2) Indriyanigraha
artinya mengekang indriya atau nafsu;
3) Hrih
artinya tahu dengan rasa malu;
4) Widya
artinya bersifat bijaksana;
5) Satya
artinya jujur dan setia terhadap kebenaran;
6) Akrodha
artinya sabar atau mengekang kemarahan;
7) Drti
artinya murni dalam bathin;
8) Ksama
artinya suka mengampuni;
9) Dama
artinya kuat mengendalikan pikiran; dan
10) Asteya
artinya tidak melakukan kecurangan.
12. Dasa Paramartha
Dasa
Paramartha ialah sepuluh macam ajaran kerohanian yang dapat dipakai penuntun
dalam tingkah laku yang baik serta untuk mencapai tujuan hidup yang tertinggi
(Moksa). Dasa Paramartha ini terdiri dari:
1) Tapa
artinya pengendalian diri lahir dan bathin;
2) Bratha
artinya mengekang hawa nafsu;
3) Samadhi
artinya konsentrasi pikiran kepada Tuhan;
4) Santa
artinya selalu senang dan jujur;
5) Sanmata
artinya tetap bercita-cita dan bertujuan terhadap kebaikan;
6) Karuna
artinya kasih sayang terhadap sesama makhluk hidup;
7) Karuni
artinya belas kasihan terhadap tumbuh-tumbuhan, barang dan sebagainya;
8) Upeksa
artinya dapat membedakan benar dan salah, baik dan buruk;
9) Mudhita
artinya selalu berusaha untuk dapat menyenangkan hati oranglain; dan
10)
Maitri artinya suka mencari
persahabatan atas dasar saling hormat menghormati.
Açubhakarma (Perbuatan Tidak Baik)
Acubhakarma
adalah segala tingkah laku yang tidak baik yang selalu menyimpang dengan
Cubhakarma (perbuatan baik).
Acubhakarma
(perbuatan tidak baik) ini, merupakan sumber dari kedursilaan, yaitu segala
bentuk perbuatan yang selalu bertentangan dengan susila atau dharma dan selalu
cenderung mengarah kepada kejahatan. Semua jenis perbuatan yang tergolong
acubhakarma ini merupakan larangan-larangan yang harus dihindari di dalam hidup
ini. Karena semua bentuk perbuatan acubhakarma ini menyebabkan manusia berdosa
dan hidup menderita. menurut agama Hindu, bentuk-bentuk acubhakarma yang harus
dihindari di dalam hidup ini adalah:
1. Tri Mala adalah tiga bentuk prilaku
manusia yang sangat kotor, yaitu
- 1) Kasmala ialah perbuatan yang hina dan kotor,
- 2) Mada yaitu perkataan, pembicaraan yang dusta dan kotor, dan
- 3) Moha adalah pikiran, perasaan yang curang dan angkuh.
- 2. Catur Pataka adalah empat tingkatan dosa sesuai dengan jenis karma yang menjadi sumbernya yang dilakukan oleh manusia yaitu:
1. Pataka
yang terdiri dari:
·
Brunaha
(menggugurkan bayi dalam kandungan);
·
Purusaghna
(Menyakiti orang),
·
Kaniya
Cora (mencuri perempuan pingitan),
·
Agrayajaka
(bersuami isteri melewati kakak), dan
·
Ajnatasamwatsarika
(bercocok tanam tanpa masanya);
2. Upa
Pataka terdiri dari :
·
Gowadha
(membunuh sapi),
·
Juwatiwadha
(membunuh gadis),
·
Balawadha
(membunuh anak),
·
Agaradaha
(membakar rumah/merampok);
3. Maha
Pataka terdiri dari
·
Brahmanawadha
(membunuh orang suci/pendeta),
·
Surapana
(meminum alkohol/mabuk),
·
Swarnastya
(mencuri emas),
·
Kanyawighna
(memperkosa gadis), dan
·
Guruwadha
(membunuh guru);
4. Ati
Pataka terdiri dari:
·
Swaputribhajana
(memperkosa saudara perempuan);
·
Matrabhajana
(memperkosa ibu), dan
·
Lingagrahana
(merusak tempat suci).
5. Sad Ripu adalah enam jenis musuh yang
timbul dari sifat-sifat manusia itu sendiri, yaitu:
1) Kama
artinya sifat penuh nafsu indriya;
2) Lobha
artinya sifat loba dan serakah;
3) Krodha
artinya sifat kejam dan pemarah;
4) Mada
adalah sifat mabuk dan kegila-gilaan;
5) Moha
adalah sifat bingung dan angkuh; dan
6) Matsarya
adalah sifat dengki dan irihati.
6.Sad Atatayi adalah enam macam pembunuhan
kejam, yaitu:
1) Agnida
artinya membakar milik orang lain;
2) Wisada
artinya meracun orang lain;
3) Atharwa
artinya melakukan ilmu hitam;
4) Sastraghna
artinya mengamuk (merampok);
5) Dratikrama
artinya memperkosa kehormatan orang lain;
6) Rajapisuna
adalah suka memfitnah.
7. Sapta Timira
Sapta
Timira adalah tujuh macam kegelapan pikiran yaitu:
1) Surupa
artinya gelap atau mabuk karena ketampanan;
2) Dhana
artinya gelap atau mabuk karena kekayaan;
3) Guna
artinya gelap atau mabuk karena kepandaian;
4) Kulina
artinya gelap atau mabuk karena keturunan;
5) Yowana
artinya gelap atau mabuk karena keremajaan;
6) Kasuran
artinya gelap atau mabuk karena kemenangan; dan
7) Sura
artinya mabuk karena minuman keras.
8. Dasa Mala
Artinya
adalah sepuluh macam sifat yang kotor. Sifat-sifat ini terdiri dari :
1) Tandri
adalah orang sakit-sakitan;
2) Kleda
adalah orang yang berputus asa;
3) Leja
adalah orang yang tamak dan lekat cinta;
4) Kuhaka
adalah orang yang pemarah, congkak dan sombong;
5) Metraya
adalah orang yang pandai berolok-olok supaya dapat mempengaruhi teman
(seseorang);
6) Megata
adalah orang yang bersifat lain di mulut dan lain di hati;
7) Ragastri
adalah orang yang bermata keranjang;
8) Kutila
adalah orang penipu dan plintat-plintut;
9) Bhaksa
Bhuwana adalah orang yang suka menyiksa dan menyakiti sesama makhluk; dan
10) Kimburu
adalah orang pendengki dan iri hati.